Senin, 24 Januari 2011

Jangan Mempertanyakan Tuhan


Arthur Ashe adalah petenis kulit hitam dari Amerika yang memenangkan tiga gelar juara Grand Slam; US Open (1968), Australia Open (1970), dan Wimbledon (1975).

Pada tahun 1979 ia terkena serangan jantung yang mengharuskannya menjalani operasi bypass. Setelah dua kali operasi, bukannya sembuh ia malah harus menghadapi kenyataan pahit, terinfeksi HIV melalui transfusi darah yang ia terima.

Seorang penggemarnya menulis surat kepadanya,”Mengapa Tuhan memilihmu untuk menderita penyakit itu?”

Ashe menjawab, “Di dunia ini ada 50 juta anak yang ingin bermain tenis,

5 juta orang diantaranya yang bisa belajar bermain tenis,

500,000 orang belajar menjadi pemain tenis profesional,

50,000 datang ke arena untuk bertanding,

5,000 mencapai turnamen grandslam,

50 orang berhasil sampai ke Wimbeldon,

4 orang di semifinal,

2 orang berlaga di final.

Dan ketika saya mengangkat trofi Wimbledon, saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan, “Mengapa saya?”. Jadi ketika sekarang saya dalam kesakitan, tidak
seharusnya juga saya bertanya kepada Tuhan, “Mengapa saya?”

Sadar atau tidak, kerap kali kita merasa hanya pantas menerima hal-hal baik dalam hidup ini; kesuksesan, karier yang mulus, kesehatan. Ketika yang kita terima justru sebaliknya; penyakit, kesulitan, kegagalan, kita menganggap Tuhan tidak adil. Sehingga kita merasa berhak untuk menggugat Tuhan.

Tetapi tidak demikian. Ia berbeda dengan kebanyakan orang. Itulah cerminan hidup beriman; tetap teguh dalam pengharapan, pun bila beban hidup yang menekan berat.

Ketika menerima sesuatu yang buruk, ingatlah saat – saat ketika kita menerima yang baik…

“Kuda pemenang tidak tahu mengapa dia harus lari dan memenangkan perlombaan.

Yang dia tau, dia harus berlari karena dipukul dan sakit..!!

Hidup ini seperti sebuah perlombaan, dan Tuhan adalah komandonya atau ibarat jokinya… Jika engkau mengalami sakit, dihajar, menerima yg tidak enak, berpikirlah : Tuhan ingin engkau menang!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar