Senin, 27 Desember 2010

Kisah : Coca-cola Company

Mengembangkan sebuah mistik.
Coca-cola pertama kali dijual di Jacob’s Pharmacy di Atlanta, Georgia, pada 1886, bertepatan dengan berubahnya daerah ini menjadi daerah kering. Minuman ini tidak langsung laris, meskipun kokain sungguhan yang terkandung di dalamnya memberikan kesegaran instan pada konsumennya. Minuman itu dijual 5 sen per gelas (satu dolar saat ini). Pada masa-masa awal, penjualan Coca-cola terbanyak adalaha 13 gelas sehari, sangat jauh dari jumlah penjualan saat ini sebesar 12.600 kemasan Coca-cola setiap detik.

Menurut legenda, dokter, ahli farmasi, dan calon pengusaha John Pemberton membuat ramuan Coca-cola di laboratorium bersahaja miliknya di Atlanta. Resep tersebut menyertakan daun koka untuk menghasilkan kokain, biji koka yang ditambahkan dengan daun teh layu untuk efek kafeinnya, gula untuk menutup rasa pahit dan sedikit alkohol. Sejak awal, minuman ini dijual sebagai obat maupun sebagai minuman penyegar. Pada masa tersebut, segala jenis tonik dan ramuan tersedia di toko. Minuman-minuman menguntungkan ini membuat banyak orang kaya-raya, dan Pemberton ingin menjadi bagiannya.

Pada tahun pertama, penjualan Coca-cola hanya menghasilkan 50 dolar AS dengan biaya pemasaran dan pengiklanan sampai 73,96 dolar AS. Pemberton tahu dia memiliki produk yang baik namun tidak berbakat dalam pemasaran. Penjualan sedikit, karena dijual secara lokal. Jadi ia mulai melakukan berbagai perjanjian untuk membantu pendanaan bisnisnya. Dia menderita kanker dan kecanduan morfin. Pada awal 1888, Asa Griggs Candler, seorang ahli farmasi ambisius, membeli saham Coca-cola seharga 1.200 dolar AS.

Pada Agustus 1888, Pemberton meninggal dalam usia 55 tahun dan Candler membeli sisa kepemilikan perusahaan senilai 2.300 dolar AS. Tahun 1892, Candler dan sebuah konsorsium membangun Coca-cola company. Candler tahu bahwa ia memiliki produk yang hebat dan memutuskan untuk menerapkan strategi pemasaran yang agresif. Ia mendaftarkan logo Coca-cola, mulai menawarkan sampel dan mengembangkan serangkaian produk bermerek yang memasang logo Coca-cola. Dia juga melakukan investasi gila-gilaan dalam pengiklanan. Strategi iklan “orang-oranga keren” ini berlanjut sampai sekarang dengan menghabiskan 1 miliar dolar AS per tahun.

Strategi Candler berhasil dan pada 1895, berdirilah pabrik sirup Coca-cola di Chicago, Dallas dan Los Angeles, serta minuman itu tersedia di semua negara bagian AS. Sirup Coca-cola dicampur dengan air soda di toko-toko minuman. Pada masa itu juga, pengusaha Mississippi Joseph Biedenharn menjadi orang pertama yang memasukan Coca-cola ke dalam botol. Tapi Candler tidak tertarik dengan konsep pembotolan Coca-cola, dan Biedenharn membatasi ide pembotolan ini hanya di wilayah penjualannya serta akhirnya ia tidak pernah menyadari potensi upayanya ini.

Pada 1899, Candler menyepakati bahwa Benjamin Thomas dan Josephe Whitehead akan membeli sirup Coca-cola seharga satu dolar AS per galon dan merekalah yang akan melakukan pembotolan. Perjanjian ini merupakan awal dari ekspansi serius Coca-cola Company, berdasarkan pengapalan sirup tersebut ke pabrik-pabrik pembotolan, mengontrol periklanan dan pemasaran, serta menjaga merek. Menurut ahli sejarah Coca-cola, perjanjian ini merugikan perusahaan, karena Candler tidak menyadari potensi hak membotolkan dan menyerahkannya begitu saja, serta membuahkan banyak konflik dan gugatan hukum selama bertahun-tahun.

Candler masih tetap menjadi orang yang kaya-raya. Namun pada 1916, ia sangat terpukul mengetahui istrinya menderita kanker payudara. Ia menolak tawaran untuk menjual perusahaannya seharga 25 juta dolar AS, dan memutuskan untuk mewariskan perusahaan tersebut kepada anak-anaknya yang kemudian menjual perusahaan tersebut 3 tahun kemudian dengan harga yang sama kepada Ernest Woodruff, seorang pemilik bank yang bereputasi buruk. Woodruff terus memimpin perusahaan selama 32 tahun. The Coca-cola Company kini menjual produknya si lebih dari 200 negara, dengan penjualan pada 2006 mencapai 24 miliar dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar